Sunday,
April 6, 2014
5:27 AM
Terkadang, kita terpaksa harus menerima kenyataan yang ada, bahwa
kita telah ditakdirkan harus seperti
yang Tuhan inginkan. Tapi disisi lain, kita selalu merasa bersalah dan
putus asa atas apa yang terpaksa harus kita jalani. Contohnya cinta. Dimana
cinta adalaha masalah perasaan yang amat sangat misterius dalam hidup. Yang
tidak bisa kita duga akan akhir ceritanya. Kadang kita harus merasa bahwa kita
kuat untuk menerima kenyataan yang ada. Tapi sebenarnya kita menagis dibalik
layar. Entah apa yang harus diperbuat, kita hanya bisa merasakan apa yang
terjadi saat ini. Entah kepada siapa harus mengadu. Yang ada hanya tangis dalam
kegelapan.
Terkadang, kita hampir tidak ingin merasakan cinta lagi. Namun
selalu terbayang akan cerita-cerita indah akan cinta yang pernah kita lalui
dulu. Kita seakan marah akan cinta yang gagal sebelumnya. Tapi itu semua
hanyalah kenangan masa lalu. Dan sekarang kita ingin bangkit kembali seakan
ingin memulai hidup baru, semangat baru, perasaan baru dan cinta yang baru.
Akan tetapi hati dan perasaan tidak dapat dibohongi atas rasa takut akan kecewa
dan disakiti lagi oleh cinta. Semua itu tergantung dari kita bagaimana
menjalani dan menyikapinya.
Terkadang, kita merasa sangat bahagia karena di kelilingi oleh
orang-orang yang kita cintai. Bahkan tak tertandingin oleh kebahagiaan apapun.
Tapi dalam lubuk hati yang paling dalam, hati kecil kita selalu mendambakan
sosok malaikat pelindung yang akan selalu menemani disetiap hembusan nafas yang
kita hirup dan kita keluarkan. Iya. Sosok malaikat itu adalah "DIA".
Dia yang akan menemaniku saat ini, esok, lusa bahkan dihari tuaku kelak. Dialah
pendamping hidupku. Jodohku. Dan itu masih menjadi misteri untukku. Dan akan
selalu menjadi rahasia Tuhan. Hingga tiba waktunya Tuhan akan mengatakannya
padaku lewat do'a-do'a ku di sepertiga malam. Tahajud meminta petunjuk jodoh
yang terbaik dari Tuhan untukku. Istikhara.
Terkadang, Aku merasa belum cukup menerima setiap lelaki yang
datang mencintaiku. Aku selalu was-was dan hati-hati dalam menilai seseorang,
dan itu terbawa sampai kepada sosok lelaki yang datang menghampiriku dengan
cinta. Itu karena Aku tidak mau jatuh untuk yang kesekian kalinya.
Terkadang, banyak orang menyebut cinta pada pandangan pertama.
I'ts OK. Itu menurut mereka-mereka. Tapi Aku, Aku menyebut cinta itu proses.
Proses dimana kita sebagai pasangan saling mengenal satu sama lain. Dari
kebiasaan, sikap, sifat, dll. Dengan begitu kita lebih mengenal sosok pasangan
kita yang sebenar-benar adanya. Dan yang terpenting adalah melengkapi segala
kekurangannya. Bukan malah menambah kekurangannya dengan menjauhinya terlebih
lagi menghakiminya.
Aku telah menemukan banyak cinta. Dari yang cinta
karena ketampanan-kecantikan, materi-ketulusan, ada apanya-apa adanya, bahkan
diPHP-in. Suka-duka, susah-senang, menangis-bahagia, berlutut-berlari, dan
lebih parah lagi bahkan terpuruk. Itu semua telah ku lalui dengan penuh
kegigihan dan sangat menguras hati dan pikiran serta batinku. Tapi Aku sangat
beruntung mendapatkan itu semua. Pengalaman yang sangat berharga untuk dibagi
kesemua orang, bahwa tidak ada yang salah dengan cinta. Tidak ada pula manusia
yang salah memilih cinta. Karena cinta datang atas kehendak Tuhan. Karena cinta
adalah pemberian. Itulah anugerah terindah yang diberikan Tuhan kepada manusia
berupa "RASA" yang diikrarkan melalu "CINTA". ☺
So,,,
Bersyukurlah dan berbahagialah bagi kalian-kalian
yang telah merasakan anugerah terindah yang diberikan Tuhan. ☺
Karena, cinta tidak cukup untuk dikenang. Bukan
untuk dibuang sia-sia. Tapi untuk dirasakan disetiap hebusan nafas yang penuh
arti. ☺