"Shubuh Terindah"
Begitu banyak tanya yang ada di hati, semua Engkau pahami, tapi belum hamba ketahui maksudnya. Tolonglah, ya Rabb..., dia sudah menikah, kalau rasa ini hadir dari-Mu, bagaimana hamba memantaskannya? Tolong, yaa Rabb, kirimkan malaikat untuk menenangkanku. Tapi, betulkah getar ini, gelisah ini halal dari-Mu, bukan dari nafsuku? Jangan, ya Rabb..., larang dan jauhkan bila itu datang dari nafsuku. Tapi, kalau itu datang dari ridha-Mu, pilihkan hati yang tenang, rasa yang ikhlas, sikap yang wajar karena-Mu. Pilihkan, ya Rabb..., Aamiin...
***
Tahajjud malamku kali ini lebih syahdu dan ceria. Entahlah..., hatiku dari kemarin sore seperti di penuhi bunga-bunga.
Ya Rabb..., andai Engkau yang mengatur kesengajaan pertemuanku dengannya, berarti kuyakini itu ridha-Mu. Dan, kalau Engkau menghendaki hari ini aku bertemu lagi karena sebab kemarin, kesankanlah pertemuanku karena-Mu. Tapi, ya Rabb..., aku tak ingin menyakiti orang lain dari kaumku, kalau ada ketidak baikan seperti itu, bijakkanlah hati kami untuk tidak melakukannya. Ya Rabb..., hamba mohon betul-betul keputusan terbaik-Mu. Semoga tidak membuatku dan yang lain sakit karenanya. Putuskan yang terindah bagi kami, ya Rabb, karena kuyakin aku tak mampu melawan rasaku kali ini. Aku berpasrah atas kebaikan dari yang terbijak dari-Mu. Penuhkanlah, ya Rabb..., sebelum semuanya hamba rasa begitu dalam. Tapi, semua terserah Engkau, ya Rabb..., hamba tunduk dan kaffah-kanlah ketundukan hati hamba ini karena-Mu.