Apakah itu dunia atau sebuah hubungan, kedamaian lebih sering terjadi karena kebohongan daripada kebenaran...
Kebohongan menutupi konflik, membuang kecemasan...
Kebenaran lebih nyaman daripada kebohongan, kebanyakan orang ingin mengabaikan kebenaran...
Aku juga berharap yang sama...
Seperti sinar matahri yang menyinari Dirimu...
Suaramu bergema dalam lubuk hatiku...
Seberapa jauhnya Dirimu, Aku akan tetap berteriak memanggilmu...
Dengan sepenuh hati...
Apa Kau benar-benar akan melepaskannya???
Sangat mudah melepaskannya???
Tapi...
Apa bedanya antara meninggalkan mereka dengan ditinggal mereka pergi???
Ditinggal itu menyakitkan...
Tapi meninggalkan mereka, Kau pikir tidak apa-apa???
Kenapa Kau memintaku melakukan sesuatu yang bahkan tak bisa Kau lakukan???
Kau jatuh dan tak bisa bangun...
Jadi kenapa Kau memintaku bangun dan berlari lagi???
Kau menyuruh orang lain berlari. Karena itu membuatmu tenang. Itu tak benar...
Hidupku tak semudah yang Kau pikirkan...
Tak ada bunga yang akan mekar tanpa mendapat goncangan...
Semua bunga indah di dunia ini...
Mekar karena mendapat goncangan...
Saat sedang tergoncang, batangnya akan menjadi lurus...
Tak ada cinta yang tak mendapat goncangan...
Dimanakah adanya bunga yang akan mekar tanpa terkena hujan???
Semua bunga terindah di dunia ini...
Mekar setelah terkena hujan...
Saat tertiup angin dan terkena hujan...
Kelopak bunga mekar dengan hangat...
Di manakah adanya kehidupan yang berjalan tanpa ada masalah...
Hati...
Perasaan...
Apa pun itu...
Itulah yang kurasakan...
Menenrang kenyataan memang sangat menyakiti hati...
Peepisahan selalu ada dibenakku...
Walaupun terpaksa bertahan, logika tidak dapat dipungkiri...
Aku...
Disini...
Masih tetap sama selalu merindukanmu... :'( :(
Aku mengatakannya karena aku ingin tersenyum...
Namun mengapa kau benar-benar tak mengetahui isi hatiku???
Aku telah berjanji pada diriku namun aku tergila-gila pada cinta lagi...
Kau mencoba menggoyahkan peganganku dengan sangat buruk...
Aku tetap hanya melihatmu di tempat kau meninggalkanku...
Terlalu sakit, sejak kapan kita menjadi orang yang tak saling kenal???
Dadaku tak dapat dihentikan, meskipun mengatakan perpisahan...
Bukankah kita dulu saling mencintai, sepertinya sekarang masih begitu...
Rasa sakit ini tak mau menjauh meskipun berapa kalipun mencoba bertahan...
Tanpamu hari-hariku terasa berat... Bagiku hanya ada kamu...
Kata ‘minta maaf’ dan ‘selamat tinggal’
Mengapa kau menyakiti hatiku seperti ini???
Mungkin kau, mungkin kau tak tahu...
Sedikit demi sedikit tak ada lagi air mata di sisimu...
Meskipun aku mengukirmu di pikiranku sekali lagi, hatiku sudah lelah...
Sekarang kata ‘aku mencintaimu’ perlahan-lahan memudar...
Aku bisa mendengar suara itu.
Suara yang membuatku hancur.
Aku menangis karena Dia hidup.
Karena Dia mati...
Aku hancur,,, Aku selamat...
Yang kutahu hanya, Aku yang dulu telah hilang.
Dia benar...
Tak ada bagusnya mencintai Mortal.
Mereka tak bisa bertahan hidup di dunia kami.
Menjauhlah...!!!
Pergilah...!!!
Klaim dirimu dengan tantangan, harapan.
Cinta, amarah dan rasa syukur.
Klaim-lah kebaikan.
Klaim kegelapan.
Klaim semuanya.
Jangan ada yang tertinggal...
Ada tempat di dalam hati yang takan pernah terisi sebuah ruang...
Kita akan lebih mengenalnya.
Ada tempat di dalam hati yang takan pernah terisi.
Dan kita akan menunggu dan menunggu di ruang itu...
Menatap lembayung di langit Bali
dan kusadari betapa berharga kenanganmu
Di kala jiwaku tak terbatas
bebas berandai memulang waktu
Hingga masih bisa kuraih dirimu
sosok yang mengisi kehampaan kalbuku
Bilakah diriku berucap maaf
masa yang tlah kuingkari dan meninggalkanmu
Ooh cinta...
Teman yang terhanyut arus waktu
mekar mendewasa
masih kusimpan suara tawa kita
kembalilah sahabat lawasku
semarakkan keheningan lubuk
Hingga masih bisa kurangkul kalian
sosok yang mengaliri cawan hidupku
Bilakah kita menangis bersama
tegar melawan tempaan semangatmu itu
Ooh jingga...
Hingga masih bisa kujangkau cahaya
senyum yang menyalakan hasrat diriku
Bilakah kuhentikan pasir waktu
tak terbangun dari khayal keajaiban ini
Ooh mimpi...
Andai ada satu cara
tuk kembali menatap agung surya-Mu
Lembayung Bali...
Adalah cinta,,,
yang mengubah jalannya waktu...
Karena cinta,,,
waktu terbagi dua...
Denganmu,,,
dan rindu untuk membalik masa...
Detik,,,
tidak pernah melangkah mundur...
Tapi kertas putih itu,,,
selalu ada...
Waktu,,,
tidak pernah berjalan mundur...
Dan hari,,,
tidak pernah terulang...
Tapi pagi,,,
selalu menawarkan cerita yang baru...
Untuk semua pertanyaan yang belum sempat terjawab...
Apakah itu dunia atau sebuah hubungan, kedamaian lebih sering terjadi karena kebohongan daripada kebenaran...
Kebohongan menutupi konflik, membuang kecemasan...
Kebenaran lebih nyaman daripada kebohongan, kebanyakan orang ingin mengabaikan kebenaran...
Aku juga berharap yang sama...
Seperti sinar matahri yang menyinari Dirimu...
Suaramu bergema dalam lubuk hatiku...
Seberapa jauhnya Dirimu, Aku akan tetap berteriak memanggilmu...
Dengan sepenuh hati...
Apa Kau benar-benar akan melepaskannya???
Sangat mudah melepaskannya???
Tapi...
Apa bedanya antara meninggalkan mereka dengan ditinggal mereka pergi???
Ditinggal itu menyakitkan...
Tapi meninggalkan mereka, Kau pikir tidak apa-apa???
Kenapa Kau memintaku melakukan sesuatu yang bahkan tak bisa Kau lakukan???
Kau jatuh dan tak bisa bangun...
Jadi kenapa Kau memintaku bangun dan berlari lagi???
Kau menyuruh orang lain berlari. Karena itu membuatmu tenang. Itu tak benar...
Hidupku tak semudah yang Kau pikirkan...
Tak ada bunga yang akan mekar tanpa mendapat goncangan...
Semua bunga indah di dunia ini...
Mekar karena mendapat goncangan...
Saat sedang tergoncang, batangnya akan menjadi lurus...
Tak ada cinta yang tak mendapat goncangan...
Dimanakah adanya bunga yang akan mekar tanpa terkena hujan???
Semua bunga terindah di dunia ini...
Mekar setelah terkena hujan...
Saat tertiup angin dan terkena hujan...
Kelopak bunga mekar dengan hangat...
Di manakah adanya kehidupan yang berjalan tanpa ada masalah...
Hati...
Perasaan...
Apa pun itu...
Itulah yang kurasakan...
Menenrang kenyataan memang sangat menyakiti hati...
Peepisahan selalu ada dibenakku...
Walaupun terpaksa bertahan, logika tidak dapat dipungkiri...
Aku...
Disini...
Masih tetap sama selalu merindukanmu... :'( :(
Aku mengatakannya karena aku ingin tersenyum...
Namun mengapa kau benar-benar tak mengetahui isi hatiku???
Aku telah berjanji pada diriku namun aku tergila-gila pada cinta lagi...
Kau mencoba menggoyahkan peganganku dengan sangat buruk...
Aku tetap hanya melihatmu di tempat kau meninggalkanku...
Terlalu sakit, sejak kapan kita menjadi orang yang tak saling kenal???
Dadaku tak dapat dihentikan, meskipun mengatakan perpisahan...
Bukankah kita dulu saling mencintai, sepertinya sekarang masih begitu...
Rasa sakit ini tak mau menjauh meskipun berapa kalipun mencoba bertahan...
Tanpamu hari-hariku terasa berat... Bagiku hanya ada kamu...
Kata ‘minta maaf’ dan ‘selamat tinggal’
Mengapa kau menyakiti hatiku seperti ini???
Mungkin kau, mungkin kau tak tahu...
Sedikit demi sedikit tak ada lagi air mata di sisimu...
Meskipun aku mengukirmu di pikiranku sekali lagi, hatiku sudah lelah...
Sekarang kata ‘aku mencintaimu’ perlahan-lahan memudar...
Aku bisa mendengar suara itu.
Suara yang membuatku hancur.
Aku menangis karena Dia hidup.
Karena Dia mati...
Aku hancur,,, Aku selamat...
Yang kutahu hanya, Aku yang dulu telah hilang.
Dia benar...
Tak ada bagusnya mencintai Mortal.
Mereka tak bisa bertahan hidup di dunia kami.
Menjauhlah...!!!
Pergilah...!!!
Klaim dirimu dengan tantangan, harapan.
Cinta, amarah dan rasa syukur.
Klaim-lah kebaikan.
Klaim kegelapan.
Klaim semuanya.
Jangan ada yang tertinggal...
Ada tempat di dalam hati yang takan pernah terisi sebuah ruang...
Kita akan lebih mengenalnya.
Ada tempat di dalam hati yang takan pernah terisi.
Dan kita akan menunggu dan menunggu di ruang itu...
Menatap lembayung di langit Bali
dan kusadari betapa berharga kenanganmu
Di kala jiwaku tak terbatas
bebas berandai memulang waktu
Hingga masih bisa kuraih dirimu
sosok yang mengisi kehampaan kalbuku
Bilakah diriku berucap maaf
masa yang tlah kuingkari dan meninggalkanmu
Ooh cinta...
Teman yang terhanyut arus waktu
mekar mendewasa
masih kusimpan suara tawa kita
kembalilah sahabat lawasku
semarakkan keheningan lubuk
Hingga masih bisa kurangkul kalian
sosok yang mengaliri cawan hidupku
Bilakah kita menangis bersama
tegar melawan tempaan semangatmu itu
Ooh jingga...
Hingga masih bisa kujangkau cahaya
senyum yang menyalakan hasrat diriku
Bilakah kuhentikan pasir waktu
tak terbangun dari khayal keajaiban ini
Ooh mimpi...
Andai ada satu cara
tuk kembali menatap agung surya-Mu
Lembayung Bali...
Adalah cinta,,,
yang mengubah jalannya waktu...
Karena cinta,,,
waktu terbagi dua...
Denganmu,,,
dan rindu untuk membalik masa...
Detik,,,
tidak pernah melangkah mundur...
Tapi kertas putih itu,,,
selalu ada...
Waktu,,,
tidak pernah berjalan mundur...
Dan hari,,,
tidak pernah terulang...
Tapi pagi,,,
selalu menawarkan cerita yang baru...
Untuk semua pertanyaan yang belum sempat terjawab...
