Jumat, 29 Mei 2015

It's Ok, That Love

Hallo,,,
Aku Nena Bobo...
Mungkin tidak ada yang tahu bahwa aku menderita "penyakit mental".
Para dokter mengatakan bahwa penyakitku agak umum, dengan sekitar satu dari ratusan orang yang menderita itu, dan bahwa itu bukan penyakit terminal, tetapi penyakit dimana obatnya sangat dimungkinkan.

Aku percaya pada dokter, dan aku berencana melakukan yang terbaik untuk mengatasi hal ini. Karena aku percaya bahwa hal terbaik yang bisa aku lakukan untuk orang-orang yang aku cintai adalah untuk tidak pernah putus asa dan tidak peduli apapun yang mengangguku.

Dan untuk ucapan selamat malamku,,, aku ingin mengatakan pada diriku sendiri, dan untuk semua pasien yang menderita penyakit yang sama denganku di luar sana, meskipun aku selalu bertanya bagaimana keadaan semua orang dan mengucapkan salam bahkan tak terhitung banyaknya, untuk kalian semua, aku belum menyadari bahwa aku belum pernah mengatakan satu kata pun untuk diriku sendiri... Untuk kali ini,,, daripada bertanya itu dari orang lain, beralih ke dirimu sendiri dan bertanya,,, "Apakah kau benar-benar baik-baik saja?" tanyakan itu pada dirimu sendiri... Ucapkan pada dirimu sendiri... Ucapkan salam dan selamat malam yang hangat dan nyaman...

Jadi, untuk kali pertama,,,
Good night,,, Nena Bobo... ^_^















Schizophrenia

Wanita itu,,, tidak ada yang lain lagi untuk di pastikan tentang halusinasinya. Gangguan tidur, gangguan makan, dan tidak bisa menulis sebagai penulis. Itu sudah pasti cacat fungsi.
Dan juga, itu sulit di percaya bahwa dia terjebak sekarang. Tapi dia selalu memiliki dirinya lebih mudah dengan dirinya sendiri. Wanita itu mengabaikan luka-lukanya, dan menempatkan dirinya dalam situasi berbahaya... Sudah pasti bahwa ini mungkin skenario untuk bunuh diri...

Wanita itu,,, menulis adalah segalanya baginya. Menderita Lou Gehrig, dan tidak mampu berdebut sebagai penulis. Dia percaya bahwa ia akan segera membuat pilihan. Jawabannya jelas...

Bahhkan saat mencintai, bagaimana ia mengetahui bahwa ia sadar ingin mati? Pasti sulit baginya untuk percaya. Alasan mengapa dia ingin mati, bahkan saat mencintai, tidak ada yang tahu alasannya. Karena itu penyakit. Sudah pasti... Wanita itu sakit... Itu kesimpulan medis...

Dalam situasi saat ini dimana dia tidak mengakui penyakitnya, meminta persetujuan masuk ke rumah sakit akan sulit. Dan harus dilakukan secara paksa. Pengaruhi dia dulu, dan harus berikan obat untuk menurunkan gejala aktif (Active Symptom).































Rabu, 27 Mei 2015

Taste it


Akhir-akhir ini aku berpikir tentang mengapa aku begitu terobsesi?
Aku bertanya-tanya ketika hal-hal menjadi serba salah.
Aku sedang memeriksa kondisi mentalku sendiri, dan aku menemukan bahwa perasaan yang aku miliki bukanlah cinta.
Aku tahu dan pura-pura tidak tahu. Dan tidak mengatakan apa-apa sekalipun...
Aku berpikir bahwa aku gila...
 Pernikahan... Kepribadianku lebih cocok untuk hidup sendiri.
Sejujurnya aku ingin membuat pengakuan...


Pine Tree of Youth


Aku bisa tinggal di sebuah dunia yang indah. Mengapa aku harus berjalan di jalan yang bahkan tidak ada dalam peta?
Sampai kapan aku harus hidup seperti ini?
Dalam kepalaku hanya ada satu hal. Apa yang harus aku lakukan untuk hidup normal?
Dan aku sangat membutuhkanmu.
Aku melayang seperti awan.
Dengarkan ketakutanku.
And I need you most.
And your sweet embrace, how I need you most?




Wanita Itu (Part 3)





Wanita itu selalu merasa diabaikan jika pesan-pesannya tidak dianggap serius oleh lelaki itu. Wanita itu merasa cintanya bukan apa-apa dibanding kebanyakan cinta diluar sana. Tapi sesungguhnya cinta wanita itu begitu besar terhadap lelaki itu. Hanya saja lelaki itu tidak begitu serius menanggapi rasa itu, dan wanita itu hanya bisa bersabar
bersama cintanya yang semakin lama semakin rapuh dan membunuhnya sedikit demi sedikit.

Wanita itu tidak lagi percaya akan kesabaran, penantian, pemahaman
dan pengertian akan kondisi dan keadaan. Wanita itu merasa itu semua hanya omong kosong yang dibuat-buat untuk menenangkan dan menyenangkan hati.

Wanita itu sama sekali tidak membutuhkan kalimat-kalimat yang penuh
pengharapan yang tak pasti akan terjadi. Semua kalimat-kalimat itu hanya kiasan. Tak bermakna apa-apa.

Wanita itu sangat benci di duakan. Tapi menjadi nomor dua itu yang sedang dilaluinya. Berat, sakit, terabaikan, bahkan terkadang merasa di kucilkan, itu semua telah dilalui dengan susah payah. Cinta memang menyakitkan. Tapi tidak sama sekali jika kita saling memandang dan bertemu setiap hari (LDR). Sebab, cinta wanita itu selalu dijalani dengan jarak langit dan bumi. Terkadang wanita itu sangat yakin akan cintanya yang akan berujung Happy Ending. Namun, terkadang wanita itu juga selalu ragu akan melangkah sampai kemana dan dimana. Waktu yang membuat wanita itu berhenti dan melanjutkan langkahnya. Waktu untuk melangkah dan berhenti pada sebuah keseimbangan, bukan persinggahan bahkan persimpangan.

Wanita itu membuat suara, tapi tidak akan tersenyum. Ekspresi kesakitan wanita itu.
Wanita itu hanya memiliki satu orang di hatinya.
Wanita itu melihat lelaki itu berbalik sekali lagi.
Wanita itu memar dan terluka.
Wanita itu gila, gila merindukan lelaki itu.
Wanita itu gila, gila tak bisa mengontrol hatinya.
Wanita itu gila, gila berurai air mata.
Wanita itu memikirkan lelaki itu sepanjang hari...

Wanita itu hanya ingin mencintai dengan damai dan tenang.
Wanita itu tidak ingin menegecewakan.
Wanita itu menyukai jika seseorang tergantung kepadanya.
Tidak ada yang tergantung kepadanya seperti itu sebelumnya.
Wanita itu ingin melakukannya dengan baik.
Benar-benar ingin melakukannya dengan baik.

Tapi,,,
Wanita itu terus kehilangan
kepercayaan...



Minggu, 17 Mei 2015

Selfie







Pergi Saja

sekian lama kita menjalin cinta
tapi kau berdusta padaku
kau khianati cinta
yang suci ini (yang suci ini)

kau terima cintaku namun kau tetap saja
pergi bersama dirinya
tak pernah kau bayangkan
rasa sakit ini

kini kau datang lagi padaku
dan memohon tuk kembali lagi
mana mungkin hatiku bisa menerima cintamu

pergi saja kau dari hidupku
dan jangan kau kembali lagi
kekecewaanku terhadapmu tak mungkin bisa kan ku maafkan

mana mungkin hatiku bisa kembali padamu... :( :( :'(

 

 

 

Jumat, 29 Mei 2015

It's Ok, That Love

Hallo,,,
Aku Nena Bobo...
Mungkin tidak ada yang tahu bahwa aku menderita "penyakit mental".
Para dokter mengatakan bahwa penyakitku agak umum, dengan sekitar satu dari ratusan orang yang menderita itu, dan bahwa itu bukan penyakit terminal, tetapi penyakit dimana obatnya sangat dimungkinkan.

Aku percaya pada dokter, dan aku berencana melakukan yang terbaik untuk mengatasi hal ini. Karena aku percaya bahwa hal terbaik yang bisa aku lakukan untuk orang-orang yang aku cintai adalah untuk tidak pernah putus asa dan tidak peduli apapun yang mengangguku.

Dan untuk ucapan selamat malamku,,, aku ingin mengatakan pada diriku sendiri, dan untuk semua pasien yang menderita penyakit yang sama denganku di luar sana, meskipun aku selalu bertanya bagaimana keadaan semua orang dan mengucapkan salam bahkan tak terhitung banyaknya, untuk kalian semua, aku belum menyadari bahwa aku belum pernah mengatakan satu kata pun untuk diriku sendiri... Untuk kali ini,,, daripada bertanya itu dari orang lain, beralih ke dirimu sendiri dan bertanya,,, "Apakah kau benar-benar baik-baik saja?" tanyakan itu pada dirimu sendiri... Ucapkan pada dirimu sendiri... Ucapkan salam dan selamat malam yang hangat dan nyaman...

Jadi, untuk kali pertama,,,
Good night,,, Nena Bobo... ^_^















Schizophrenia

Wanita itu,,, tidak ada yang lain lagi untuk di pastikan tentang halusinasinya. Gangguan tidur, gangguan makan, dan tidak bisa menulis sebagai penulis. Itu sudah pasti cacat fungsi.
Dan juga, itu sulit di percaya bahwa dia terjebak sekarang. Tapi dia selalu memiliki dirinya lebih mudah dengan dirinya sendiri. Wanita itu mengabaikan luka-lukanya, dan menempatkan dirinya dalam situasi berbahaya... Sudah pasti bahwa ini mungkin skenario untuk bunuh diri...

Wanita itu,,, menulis adalah segalanya baginya. Menderita Lou Gehrig, dan tidak mampu berdebut sebagai penulis. Dia percaya bahwa ia akan segera membuat pilihan. Jawabannya jelas...

Bahhkan saat mencintai, bagaimana ia mengetahui bahwa ia sadar ingin mati? Pasti sulit baginya untuk percaya. Alasan mengapa dia ingin mati, bahkan saat mencintai, tidak ada yang tahu alasannya. Karena itu penyakit. Sudah pasti... Wanita itu sakit... Itu kesimpulan medis...

Dalam situasi saat ini dimana dia tidak mengakui penyakitnya, meminta persetujuan masuk ke rumah sakit akan sulit. Dan harus dilakukan secara paksa. Pengaruhi dia dulu, dan harus berikan obat untuk menurunkan gejala aktif (Active Symptom).































Rabu, 27 Mei 2015

Taste it


Akhir-akhir ini aku berpikir tentang mengapa aku begitu terobsesi?
Aku bertanya-tanya ketika hal-hal menjadi serba salah.
Aku sedang memeriksa kondisi mentalku sendiri, dan aku menemukan bahwa perasaan yang aku miliki bukanlah cinta.
Aku tahu dan pura-pura tidak tahu. Dan tidak mengatakan apa-apa sekalipun...
Aku berpikir bahwa aku gila...
 Pernikahan... Kepribadianku lebih cocok untuk hidup sendiri.
Sejujurnya aku ingin membuat pengakuan...


Pine Tree of Youth


Aku bisa tinggal di sebuah dunia yang indah. Mengapa aku harus berjalan di jalan yang bahkan tidak ada dalam peta?
Sampai kapan aku harus hidup seperti ini?
Dalam kepalaku hanya ada satu hal. Apa yang harus aku lakukan untuk hidup normal?
Dan aku sangat membutuhkanmu.
Aku melayang seperti awan.
Dengarkan ketakutanku.
And I need you most.
And your sweet embrace, how I need you most?




Wanita Itu (Part 3)





Wanita itu selalu merasa diabaikan jika pesan-pesannya tidak dianggap serius oleh lelaki itu. Wanita itu merasa cintanya bukan apa-apa dibanding kebanyakan cinta diluar sana. Tapi sesungguhnya cinta wanita itu begitu besar terhadap lelaki itu. Hanya saja lelaki itu tidak begitu serius menanggapi rasa itu, dan wanita itu hanya bisa bersabar
bersama cintanya yang semakin lama semakin rapuh dan membunuhnya sedikit demi sedikit.

Wanita itu tidak lagi percaya akan kesabaran, penantian, pemahaman
dan pengertian akan kondisi dan keadaan. Wanita itu merasa itu semua hanya omong kosong yang dibuat-buat untuk menenangkan dan menyenangkan hati.

Wanita itu sama sekali tidak membutuhkan kalimat-kalimat yang penuh
pengharapan yang tak pasti akan terjadi. Semua kalimat-kalimat itu hanya kiasan. Tak bermakna apa-apa.

Wanita itu sangat benci di duakan. Tapi menjadi nomor dua itu yang sedang dilaluinya. Berat, sakit, terabaikan, bahkan terkadang merasa di kucilkan, itu semua telah dilalui dengan susah payah. Cinta memang menyakitkan. Tapi tidak sama sekali jika kita saling memandang dan bertemu setiap hari (LDR). Sebab, cinta wanita itu selalu dijalani dengan jarak langit dan bumi. Terkadang wanita itu sangat yakin akan cintanya yang akan berujung Happy Ending. Namun, terkadang wanita itu juga selalu ragu akan melangkah sampai kemana dan dimana. Waktu yang membuat wanita itu berhenti dan melanjutkan langkahnya. Waktu untuk melangkah dan berhenti pada sebuah keseimbangan, bukan persinggahan bahkan persimpangan.

Wanita itu membuat suara, tapi tidak akan tersenyum. Ekspresi kesakitan wanita itu.
Wanita itu hanya memiliki satu orang di hatinya.
Wanita itu melihat lelaki itu berbalik sekali lagi.
Wanita itu memar dan terluka.
Wanita itu gila, gila merindukan lelaki itu.
Wanita itu gila, gila tak bisa mengontrol hatinya.
Wanita itu gila, gila berurai air mata.
Wanita itu memikirkan lelaki itu sepanjang hari...

Wanita itu hanya ingin mencintai dengan damai dan tenang.
Wanita itu tidak ingin menegecewakan.
Wanita itu menyukai jika seseorang tergantung kepadanya.
Tidak ada yang tergantung kepadanya seperti itu sebelumnya.
Wanita itu ingin melakukannya dengan baik.
Benar-benar ingin melakukannya dengan baik.

Tapi,,,
Wanita itu terus kehilangan
kepercayaan...



Minggu, 17 Mei 2015

Selfie







Pergi Saja

sekian lama kita menjalin cinta
tapi kau berdusta padaku
kau khianati cinta
yang suci ini (yang suci ini)

kau terima cintaku namun kau tetap saja
pergi bersama dirinya
tak pernah kau bayangkan
rasa sakit ini

kini kau datang lagi padaku
dan memohon tuk kembali lagi
mana mungkin hatiku bisa menerima cintamu

pergi saja kau dari hidupku
dan jangan kau kembali lagi
kekecewaanku terhadapmu tak mungkin bisa kan ku maafkan

mana mungkin hatiku bisa kembali padamu... :( :( :'(