Rabu, 27 Mei 2015

Wanita Itu (Part 3)





Wanita itu selalu merasa diabaikan jika pesan-pesannya tidak dianggap serius oleh lelaki itu. Wanita itu merasa cintanya bukan apa-apa dibanding kebanyakan cinta diluar sana. Tapi sesungguhnya cinta wanita itu begitu besar terhadap lelaki itu. Hanya saja lelaki itu tidak begitu serius menanggapi rasa itu, dan wanita itu hanya bisa bersabar
bersama cintanya yang semakin lama semakin rapuh dan membunuhnya sedikit demi sedikit.

Wanita itu tidak lagi percaya akan kesabaran, penantian, pemahaman
dan pengertian akan kondisi dan keadaan. Wanita itu merasa itu semua hanya omong kosong yang dibuat-buat untuk menenangkan dan menyenangkan hati.

Wanita itu sama sekali tidak membutuhkan kalimat-kalimat yang penuh
pengharapan yang tak pasti akan terjadi. Semua kalimat-kalimat itu hanya kiasan. Tak bermakna apa-apa.

Wanita itu sangat benci di duakan. Tapi menjadi nomor dua itu yang sedang dilaluinya. Berat, sakit, terabaikan, bahkan terkadang merasa di kucilkan, itu semua telah dilalui dengan susah payah. Cinta memang menyakitkan. Tapi tidak sama sekali jika kita saling memandang dan bertemu setiap hari (LDR). Sebab, cinta wanita itu selalu dijalani dengan jarak langit dan bumi. Terkadang wanita itu sangat yakin akan cintanya yang akan berujung Happy Ending. Namun, terkadang wanita itu juga selalu ragu akan melangkah sampai kemana dan dimana. Waktu yang membuat wanita itu berhenti dan melanjutkan langkahnya. Waktu untuk melangkah dan berhenti pada sebuah keseimbangan, bukan persinggahan bahkan persimpangan.

Wanita itu membuat suara, tapi tidak akan tersenyum. Ekspresi kesakitan wanita itu.
Wanita itu hanya memiliki satu orang di hatinya.
Wanita itu melihat lelaki itu berbalik sekali lagi.
Wanita itu memar dan terluka.
Wanita itu gila, gila merindukan lelaki itu.
Wanita itu gila, gila tak bisa mengontrol hatinya.
Wanita itu gila, gila berurai air mata.
Wanita itu memikirkan lelaki itu sepanjang hari...

Wanita itu hanya ingin mencintai dengan damai dan tenang.
Wanita itu tidak ingin menegecewakan.
Wanita itu menyukai jika seseorang tergantung kepadanya.
Tidak ada yang tergantung kepadanya seperti itu sebelumnya.
Wanita itu ingin melakukannya dengan baik.
Benar-benar ingin melakukannya dengan baik.

Tapi,,,
Wanita itu terus kehilangan
kepercayaan...



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rabu, 27 Mei 2015

Wanita Itu (Part 3)





Wanita itu selalu merasa diabaikan jika pesan-pesannya tidak dianggap serius oleh lelaki itu. Wanita itu merasa cintanya bukan apa-apa dibanding kebanyakan cinta diluar sana. Tapi sesungguhnya cinta wanita itu begitu besar terhadap lelaki itu. Hanya saja lelaki itu tidak begitu serius menanggapi rasa itu, dan wanita itu hanya bisa bersabar
bersama cintanya yang semakin lama semakin rapuh dan membunuhnya sedikit demi sedikit.

Wanita itu tidak lagi percaya akan kesabaran, penantian, pemahaman
dan pengertian akan kondisi dan keadaan. Wanita itu merasa itu semua hanya omong kosong yang dibuat-buat untuk menenangkan dan menyenangkan hati.

Wanita itu sama sekali tidak membutuhkan kalimat-kalimat yang penuh
pengharapan yang tak pasti akan terjadi. Semua kalimat-kalimat itu hanya kiasan. Tak bermakna apa-apa.

Wanita itu sangat benci di duakan. Tapi menjadi nomor dua itu yang sedang dilaluinya. Berat, sakit, terabaikan, bahkan terkadang merasa di kucilkan, itu semua telah dilalui dengan susah payah. Cinta memang menyakitkan. Tapi tidak sama sekali jika kita saling memandang dan bertemu setiap hari (LDR). Sebab, cinta wanita itu selalu dijalani dengan jarak langit dan bumi. Terkadang wanita itu sangat yakin akan cintanya yang akan berujung Happy Ending. Namun, terkadang wanita itu juga selalu ragu akan melangkah sampai kemana dan dimana. Waktu yang membuat wanita itu berhenti dan melanjutkan langkahnya. Waktu untuk melangkah dan berhenti pada sebuah keseimbangan, bukan persinggahan bahkan persimpangan.

Wanita itu membuat suara, tapi tidak akan tersenyum. Ekspresi kesakitan wanita itu.
Wanita itu hanya memiliki satu orang di hatinya.
Wanita itu melihat lelaki itu berbalik sekali lagi.
Wanita itu memar dan terluka.
Wanita itu gila, gila merindukan lelaki itu.
Wanita itu gila, gila tak bisa mengontrol hatinya.
Wanita itu gila, gila berurai air mata.
Wanita itu memikirkan lelaki itu sepanjang hari...

Wanita itu hanya ingin mencintai dengan damai dan tenang.
Wanita itu tidak ingin menegecewakan.
Wanita itu menyukai jika seseorang tergantung kepadanya.
Tidak ada yang tergantung kepadanya seperti itu sebelumnya.
Wanita itu ingin melakukannya dengan baik.
Benar-benar ingin melakukannya dengan baik.

Tapi,,,
Wanita itu terus kehilangan
kepercayaan...



Tidak ada komentar:

Posting Komentar