Senin, 07 September 2015

Wanita Itu (Part 5)



Wanita itu,,,
Lagi-lagi terjebak dengan perasaan lembutnya akan cinta. Perasaan cinta yang begitu besar masih menguasai logikanya. Seakan ingin membentak tak berani, membenci tak benci, menghilang tak pantas, marah apalagi.

Wanita itu,,,
Pendengar setia hanya pada satu sosok lelaki yang ia cintai dengan penuh kasih. Lelaki yang memberinya hidup dan kehidupan. Perasaan hati lewat senyum dari namanya. Seandainya bisa, menghilang adalah jalan satu-satunya.

Wanita itu,,,
Terjebak di persimpangan entah kemana arah tuk melangkah. Sejauh mana akan berlari. Setiba dimana nanti. Entahlah. Perasaan menguasai logika lagi-lagi.

Wanita itu,,,
Meninggalkan separuh hatinya namun ini terlalu perih. Lanjutkan tapi terpisah. Terpisah tapi dilanjutkan. Terlalu perih. Berjanji mengenggam hati.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Senin, 07 September 2015

Wanita Itu (Part 5)



Wanita itu,,,
Lagi-lagi terjebak dengan perasaan lembutnya akan cinta. Perasaan cinta yang begitu besar masih menguasai logikanya. Seakan ingin membentak tak berani, membenci tak benci, menghilang tak pantas, marah apalagi.

Wanita itu,,,
Pendengar setia hanya pada satu sosok lelaki yang ia cintai dengan penuh kasih. Lelaki yang memberinya hidup dan kehidupan. Perasaan hati lewat senyum dari namanya. Seandainya bisa, menghilang adalah jalan satu-satunya.

Wanita itu,,,
Terjebak di persimpangan entah kemana arah tuk melangkah. Sejauh mana akan berlari. Setiba dimana nanti. Entahlah. Perasaan menguasai logika lagi-lagi.

Wanita itu,,,
Meninggalkan separuh hatinya namun ini terlalu perih. Lanjutkan tapi terpisah. Terpisah tapi dilanjutkan. Terlalu perih. Berjanji mengenggam hati.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar