Terkadang aku berpikir bahwa ini hanya sementara. Tapi ternyata tidak. Aku masih merindukannya... Kupikir dia tidak akan pernah kembali lagi. Dia benar-benar pergi. Mungkin ini yang terakhir untuk kita bersama. Dia pergi dan aku tak memanggilnya untuk kembali. Padahal hati ini menjerit keras memohon untuk berani memanggilnya, tapi tak berdaya, takut dihindari, dicuekin, bahkan direndahkan sebgai perempuan.
Aku,,, perempuan hanya punya hati...
Aku takut menjerit menahan rindu dan menangis sendirian di sudut kamar yang gelap. Aku ingin kembali. Tapi rasanya tidak pantas bagiku untuk mencitai dan dicintai. Aku begitu rapuh... Hanya saja saat ini aku begitu menyedihkan, sehingga tak pantas untuk memperjuangkan cinta sendiri. Takan ada lelaki yang mau menerima apa adanya diriku ini yang begitu menyedihkan. Maka dari itu kupilih jalan sendiri untuk tidak terlibat dalam perasaan hati dan cinta...
Selasa, 13 Oktober 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Selasa, 13 Oktober 2015
Tanpa Judul
Terkadang aku berpikir bahwa ini hanya sementara. Tapi ternyata tidak. Aku masih merindukannya... Kupikir dia tidak akan pernah kembali lagi. Dia benar-benar pergi. Mungkin ini yang terakhir untuk kita bersama. Dia pergi dan aku tak memanggilnya untuk kembali. Padahal hati ini menjerit keras memohon untuk berani memanggilnya, tapi tak berdaya, takut dihindari, dicuekin, bahkan direndahkan sebgai perempuan.
Aku,,, perempuan hanya punya hati...
Aku takut menjerit menahan rindu dan menangis sendirian di sudut kamar yang gelap. Aku ingin kembali. Tapi rasanya tidak pantas bagiku untuk mencitai dan dicintai. Aku begitu rapuh... Hanya saja saat ini aku begitu menyedihkan, sehingga tak pantas untuk memperjuangkan cinta sendiri. Takan ada lelaki yang mau menerima apa adanya diriku ini yang begitu menyedihkan. Maka dari itu kupilih jalan sendiri untuk tidak terlibat dalam perasaan hati dan cinta...
Aku,,, perempuan hanya punya hati...
Aku takut menjerit menahan rindu dan menangis sendirian di sudut kamar yang gelap. Aku ingin kembali. Tapi rasanya tidak pantas bagiku untuk mencitai dan dicintai. Aku begitu rapuh... Hanya saja saat ini aku begitu menyedihkan, sehingga tak pantas untuk memperjuangkan cinta sendiri. Takan ada lelaki yang mau menerima apa adanya diriku ini yang begitu menyedihkan. Maka dari itu kupilih jalan sendiri untuk tidak terlibat dalam perasaan hati dan cinta...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar