Selasa, 30 Juni 2015
Dalam Alunan Pena
.
Di sebuah purnama.
Di hening langit Batavia.
Di saat malam mendekap dingin.
Di kala rindu padamu semakin ingin.
Aku mendengar sayup suara.
Anak-anak kesunyian yang datang dari khasanah senja.
Yang bercerita pada daun-daun,
Tentang embun yang luruh di pucuk cemara.
Tentang ombak yang menghantar biduk ketepian dermaga.
Tentang hujan yang bersimbah pada hijau rerumputan.
Yang lalu membawaku sejenak.
Akan kenang pada sebuah nama.
Ahh, rindu itu menggelitik linu di dada.
Aku masih di sini adinda...
Menguntai rasa.dalam tarian pena.
Label:
Serpihan Novelku
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Selasa, 30 Juni 2015
Dalam Alunan Pena
.
Di sebuah purnama.
Di hening langit Batavia.
Di saat malam mendekap dingin.
Di kala rindu padamu semakin ingin.
Aku mendengar sayup suara.
Anak-anak kesunyian yang datang dari khasanah senja.
Yang bercerita pada daun-daun,
Tentang embun yang luruh di pucuk cemara.
Tentang ombak yang menghantar biduk ketepian dermaga.
Tentang hujan yang bersimbah pada hijau rerumputan.
Yang lalu membawaku sejenak.
Akan kenang pada sebuah nama.
Ahh, rindu itu menggelitik linu di dada.
Aku masih di sini adinda...
Menguntai rasa.dalam tarian pena.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar