Selasa, 23 Juni 2015

Wanita Itu (Part 4) : Di Persimpangan Aku Berdiri


Wanita itu,,,
Dilema dengan perasaan sendiri tak tahu akan berlabu pada pemilik hati yang mana. Di kiranya mereka hanya datang, singgah, mampir lalu pergi lagi semaunya, ternyata ada saat dimana mereka kembali dengan perasaan cinta yang menggebu di dada. Semangat untuk bercinta datang lagi entah berasal dari mana dan atas dasar apa.

Wanita itu,,,
Bimbang rasa apa yang harus diterima, sayang, kasih, iba, kasihan, apalagi cinta. Rasanya tidak ingin dipikirkan dan dirasakan lagi. Sekali terlintas dipikiran maka sekali itu juga pikiran mulai bercabang. Merembet sampai ke akar, bahkan sampai tak terbendung.

Wanita itu,,,
Cintanya membuatnya lumpuh, melumpuhkan langkahnya menuju esok. Esok yang bahkan tak tahu apa yang akan terjadi. Langkahnya masih sama dan akan selalu sama. Rasa bersalah yang ada dibenak. Diperbaiki entah dengan cara apa.

Wanita itu,,,
Tidak seharusnya ia berbagi cinta, tidak seharusnya ia menerima cinta yang lain, tidak seharusnya ia melihat cinta di sampingnya, tidak seharusnya ia mendamba sosok jiwa yang sepenuh hati menghujani separuh hatinya dengan cahaya cinta. Sebab, ia sendiri tahu akhir dari kisah cintanya adalah "persimpangan".
























Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selasa, 23 Juni 2015

Wanita Itu (Part 4) : Di Persimpangan Aku Berdiri


Wanita itu,,,
Dilema dengan perasaan sendiri tak tahu akan berlabu pada pemilik hati yang mana. Di kiranya mereka hanya datang, singgah, mampir lalu pergi lagi semaunya, ternyata ada saat dimana mereka kembali dengan perasaan cinta yang menggebu di dada. Semangat untuk bercinta datang lagi entah berasal dari mana dan atas dasar apa.

Wanita itu,,,
Bimbang rasa apa yang harus diterima, sayang, kasih, iba, kasihan, apalagi cinta. Rasanya tidak ingin dipikirkan dan dirasakan lagi. Sekali terlintas dipikiran maka sekali itu juga pikiran mulai bercabang. Merembet sampai ke akar, bahkan sampai tak terbendung.

Wanita itu,,,
Cintanya membuatnya lumpuh, melumpuhkan langkahnya menuju esok. Esok yang bahkan tak tahu apa yang akan terjadi. Langkahnya masih sama dan akan selalu sama. Rasa bersalah yang ada dibenak. Diperbaiki entah dengan cara apa.

Wanita itu,,,
Tidak seharusnya ia berbagi cinta, tidak seharusnya ia menerima cinta yang lain, tidak seharusnya ia melihat cinta di sampingnya, tidak seharusnya ia mendamba sosok jiwa yang sepenuh hati menghujani separuh hatinya dengan cahaya cinta. Sebab, ia sendiri tahu akhir dari kisah cintanya adalah "persimpangan".
























Tidak ada komentar:

Posting Komentar