Telah
kutinggalkan cemburu di sudut kamar gelap.
Telah
kuhanyutkan duka pada sungai kecil yang mengalir dari mataku.
Telah
ku kabarkan lewat angin gerimis tentang segala catatan hati yang terhampar
ditiap jengkal sajadah dalam tahajud dan sujud panjangku.
Tak
ada yang bisa menebak kedalam hati seorang wanita. dan buku yang ditulis dengan
penuh penjiwaan ini akan membuat anda mengerti, mengapa wanita bisa tampil
begitu kuat dibalik segala ke lemah lembutannya, karena dia adalah malaikat
pelindung bagi hati-hati kecil yang dititipkan Alloh padanya (Monica oemardi).
Dalam
buku ini Asma
Nadia bukan sekedar bercerita tentang perasaan dan tragedi perempuan, namun
juga menyampaikan hal-hal yang tak bisa kita sangka dan lebih aneh dari fiksi
secara sangat menyentuh (Helvy Tiana Rosa)
Saat
Cinta Berpaling
Saat
Hati Menjelma Serpihan-serpihan kecil
Saat
ujian demi ujian-Nya terasa terlalu berat untuk ditanggung sendiri
Maka
kemana seorang istri harus mencari kekuatan
Agar
hati mampu terus bertasbih?
Saat
cinta berpaling
Saat
rumah tangga dalam prahara
Saat
ujian demi ujian-Nya mengguncang jiwa
Kemana
seorang istri harus mencari kekuatan agar hati terus bertasbih???
Kenapa
harus perempuan yang dilarang-larang mengajukan cerai, jika perempuan justru
seringkali menjadi korban digugat cerai? #JanganBerceraiBunda
#bukubaru
Telah
lama saya meneropong, tidak hanya kedalam hati sendiri, melainkan mencoba masuk
ke bilik hati perempuan lain, lewat kisah-kisah yang mereka bagi kepada saya.
Selama bertahun-tahun pula saya mencatat berbagai kisah itu dalam ruang hati,
seraya berharap suatu hari bisa
menuliskannya.
Catatan
Hati Seorang Istri, memuat sebagian kecil peristiwa itu. Isinya kisah-kisah
yang mengharu biru dan membuat saya ternganga. Sebab ternyata betapa dahsyat
kekuatan yang dimiliki perempuan, sosok yang sering kali dianggap lemah, tidak
berdaya, dan pad tataran tertentu sering hanya dianggap sebagai makhluk nomor
dua.
Buku
ini, meski tidak begitu banyak, merekam perjalanan saya sebagai perempuan,
istri dan ibu dari dua orang anak. Juga pengalaman, dialog hati, pertanyaan dan
ketidakmengertian saya tentang isi kepala dan sikap laki-laki. Kekecewaan,
kemarahan dan kesedihan bahkan keputusasaan yang tergambar, mudah-mudahan dapat
sedikit mewakili potret sebagian perempuan (baca : istri).
Demi
menghargai nara sumber, beberapa detil sengaja saya samarkan, namun pada
intinya tidak mengurangi esensi cerita.
Harapan
saya Catatan Hati Seorang Istri, bisa membawa pembaca pada kesiapan yang lebih
baik, ketika kita (dan bukan Cuma tokoh-tokoh dalam buku ini) mendapat ujian
serupa. Bukankah ujian itu Allah pergilirkan pada tiap-tiap hamba???
Cinta
yang lepas dari genggaman???
Orang
tercinta yang selama bertahun-tahun selalu disisi kita, kemudian Allah
memintanya untuk kembali ke haribaan-Nya. Siapkah???
Ikhlaskah???
Siapkah secara iman???
Pemikiran
demikian membuat saya takut. Khawatir akan iman dan keikhlasan yang tidak
seberapa. Ragu akan kemandirian, karena bertahun-tahun saya merasa dimanjakan
dan menjadi tergantung kepada pasangan dalam banyak hal. Kesiapan menghadapi
apapun takdir-Nya, sungguh bukan perkara mudah.
Mengingat
hidup selalu memiliki warna yang berbeda, saya mengajak kepada sesama perempuan
untuk mulai menulis. Catat tidak hanya kenangan indah, tetapi juga semua
pikiran, beban perasaan, kesedihan, ketakutan, apa saja, sebelum terlambat
untuk menuliskannya.
KDRT
yang semakin marak, hingga tak jarang merenggut nyawa seorang istri.
Ibu
menghabisi nyawa anak kandungnya justru karena cinta…
Sungguh
batin saya seperti dikoyak melihat semua tragedi yang melibatkan perempuan.
Karenanya saya ingin kita sama-sama berjanji. Berjanji untuk mencari teman
bicara. Berjanji untuk mencoba menuliskan setiap kegelisahan yang kita alami.
Berjanji untuk menjadikan semua tulisan itu sebagai cermin dan renungan, sebab
itu mungkin akan membawa kita pada jalan keluar, yang sebelumnya terasa teramat
buntu.
Kaitlyn,
Aliet Sartika, Nejla Humaira, mba Yayu, dan Ida Azuz. Mereka telah memulai dan
mengisi ruang yang belakangan ini selalu saya sisispkan dalam buku-buku
terbitan Lingkar Pena. Buat perempuan yang lain, sungguh saya menunggunya.
Ah,,,
kini waktunya berdo'a dan meminta kepada-Nya lebih sering. Sebab semakin hari,
saya menyadari kebutuhan dan ketergantungan kepada Allah sedemikian besarnya.
Semoga Allah memberi kekuatan bagi semua hamba-Nya, khususnya para perempuan.
Aamiin…
Akankah
abadi
cinta
yang telah terikat oleh tali suci,
jika
tak kau jaga sepenuh hati?
Apa
yang sanggup diucap seorang istri, ketika melihat seorang gadis bersama
keluarganya datang melamar sang suami?
Bagaimana
harus bersikap saat suami berpaling, dan ingin menikah lagi?
Benarkah
ketika suami berkata ingin menikahi perempuan lain, ia sedang jatuh cinta?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar