Kamis, 25 September 2014

"Hidup dalam Kematian"


                   


             Dan itulah malam pertama Aku memimpikanmu. Ada tiga hal yang 
pasti buatku. Pertama, Kamu adalah lelaki yang berbeda. Kedua, ada 
bagian dalam dirimu. Dan Aku tak tahu seberapa kuat kemungkinan bagian 
itu, yang haus dengan diriku. Dan yang ketiga, Aku jatuh cinta padanya 
tanpa syarat dan perasaan ini tak bisa di tarik kembali.

             Kegembiraan indah ini harus berakhir dengan kejam. Dan dalam 
keterpurukan serasa mati, seperti api dan bubuk abu.

             Kau menghilang… Seperti yang lainnya… Sekarang dengan siapa 
Aku bisa bicara??? Aku seperti tersesat. Saat Kau pergi membawa 
cintaku, Kau membawa semuanya pergi dariku, tinggalkan Aku seorang 
diri. Tapi ketiadaan dirimu sesuatu yang ku risaukan. Rasanya seperti 
rongga besar yang menganga menembus dadaku. Tapi dengan begitu 
Aku senang. Rasa sakit ini adalah satu-satunya yang mengingatkanku 
kalau Kamu ada. Kalau Kamu nyata.

             Andai Aku bisa menemuimu. Andai Aku bisa cerita keadaanku 
saat ini. Keadaan ini membuatku serasa mati. Maksudku, Aku serasa mati 
tanpamu. Rongga di dadaku, saat Kamu semakin jauh menghilang, rasanya 
semakin terluka parah. Bahkan tak terobati sedikitpun. Bahkan mimpi buruk 
pun kian menambah penderitaanku.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kamis, 25 September 2014

"Hidup dalam Kematian"


                   


             Dan itulah malam pertama Aku memimpikanmu. Ada tiga hal yang 
pasti buatku. Pertama, Kamu adalah lelaki yang berbeda. Kedua, ada 
bagian dalam dirimu. Dan Aku tak tahu seberapa kuat kemungkinan bagian 
itu, yang haus dengan diriku. Dan yang ketiga, Aku jatuh cinta padanya 
tanpa syarat dan perasaan ini tak bisa di tarik kembali.

             Kegembiraan indah ini harus berakhir dengan kejam. Dan dalam 
keterpurukan serasa mati, seperti api dan bubuk abu.

             Kau menghilang… Seperti yang lainnya… Sekarang dengan siapa 
Aku bisa bicara??? Aku seperti tersesat. Saat Kau pergi membawa 
cintaku, Kau membawa semuanya pergi dariku, tinggalkan Aku seorang 
diri. Tapi ketiadaan dirimu sesuatu yang ku risaukan. Rasanya seperti 
rongga besar yang menganga menembus dadaku. Tapi dengan begitu 
Aku senang. Rasa sakit ini adalah satu-satunya yang mengingatkanku 
kalau Kamu ada. Kalau Kamu nyata.

             Andai Aku bisa menemuimu. Andai Aku bisa cerita keadaanku 
saat ini. Keadaan ini membuatku serasa mati. Maksudku, Aku serasa mati 
tanpamu. Rongga di dadaku, saat Kamu semakin jauh menghilang, rasanya 
semakin terluka parah. Bahkan tak terobati sedikitpun. Bahkan mimpi buruk 
pun kian menambah penderitaanku.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar