Dan
itulah malam pertama Aku memimpikanmu. Ada tiga hal yang
pasti buatku. Pertama,
Kamu adalah lelaki yang berbeda. Kedua, ada
bagian dalam dirimu. Dan Aku tak
tahu seberapa kuat kemungkinan bagian
itu, yang haus dengan diriku. Dan yang
ketiga, Aku jatuh cinta padanya
tanpa syarat dan perasaan ini tak bisa di tarik
kembali.
Kegembiraan
indah ini harus berakhir dengan kejam. Dan dalam
keterpurukan serasa mati,
seperti api dan bubuk abu.
Kau
menghilang… Seperti yang lainnya… Sekarang dengan siapa
Aku bisa bicara??? Aku
seperti tersesat. Saat Kau pergi membawa
cintaku, Kau membawa semuanya pergi
dariku, tinggalkan Aku seorang
diri. Tapi ketiadaan dirimu sesuatu yang ku
risaukan. Rasanya seperti
rongga besar yang menganga menembus dadaku. Tapi
dengan begitu
Aku senang. Rasa sakit ini adalah satu-satunya yang
mengingatkanku
kalau Kamu ada. Kalau Kamu nyata.
Andai
Aku bisa menemuimu. Andai Aku bisa cerita keadaanku
saat ini. Keadaan ini
membuatku serasa mati. Maksudku, Aku serasa mati
tanpamu. Rongga di dadaku,
saat Kamu semakin jauh menghilang, rasanya
semakin terluka parah. Bahkan tak
terobati sedikitpun. Bahkan mimpi buruk
pun kian menambah penderitaanku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar